terhallyu

Sunday, November 25, 2018

[K-Drama] Review Drama The King in Love: Antara Persahabatan & Cinta
November 25, 20180 Comments
The King in Love adalah drama berlatar di Kerajaan Goryeo yang menceritakan persahabatan putra mahkota dengan dua orang anak bangsawan. Wang Won (Im Siwan) adalah putra mahkota yang sejak kecil berteman dekat dengan putra bangsawan bernama Wang Rin (Hong Jong Hyun). Sementara Eun San (Im Yoona) adalah putri bangsawan yang harus hidup berembunyi jauh dari ibukota dan sanak famili setelah peristiwa penyerangan oleh rival politik ayahnya yang menewaskan ibu Eun San. Suatu hari, Wang Won dan Wang Rin yang mengaku sebagai rakyat biasa mengunjungi guru yang tinggal di desa persembunyian Eun San, mereka berkesempatan berinteraksi dengan Eun San (yang juga ngakunya rakyat biasa) dan seiring berjalannya waktu, ketiganya menjadi sahabat. Meski demikian, Eun San tidak mengetahui identitas sebenarnya dari dua pria tampan itu, begitu juga sebaliknya. Semakin hari rasa sayang sebagai sahabat berubah jadi rasa cinta. Dan perlahan identitas mereka sebenernya mulai terkuak.

Sinopsis Drama The King in Love
(sumber gambar)
Sebagai putra mahkota Wang Won nggak bisa sering-sering maen bareng Rin dan San, ia harus berada di istana dan 'bertarung' dengan orang-orang yang menginginkan tahta. Kadang kondisi ini bahkan harus menyeret Wang Rin dan Eun San dalam bahaya. Saat-saat doi nggak bisa keluar istana, Wang Won seringkali mempercayakan Wang Rin untuk melindungi Eun San. Namun, dalam hati Wang Won sebenenarnya tak rela Eun San dilindungi pria lain, sebab dalam hati ia curiga bahwa Wang Rin sebenernya punya rasa pada Eun San. Begitu pula dengan Wang Rin, melindungi Eun San adalah tugas berat, karena bagaimanapun juga hatinya telah jatuh pada Eun San namun ia juga tak enak hati kepada sahabatnya sejak kecil.

Wang Rin Wang Won Friendship

Siwan Yoona The King in Love


Konflik drama The King in Love bervariasi antara kerajaan, keluarga, dan cinta yang semuanya digarap baik dari awal hingga akhir dan mengalir gitu kesannya. Bikin saya betah banget nonton. Yaa, maklumlah The King in Love adalah drama praproduksi. Peran antagonis di drama The King in Love diperankan oleh Oh Min Suk sebagai Song In, saya agak lupa dia ini jabatannya apa tapi dialah yang terus menerus mempengaruhi Raja untuk membenci Wang Won, doi juga mempengaruhi keluarganya Wang Rin buat mengkudeta raja. Song In ini jenis penjahat yang kalem tapi licik, macam Mishil di Queen Seondeok. Konflik rebutan tahta ini nantinya bakal muter-muter di Wang Won dan Song In.

Kalau konflik keluarga ada tuh di masing-masing kelurga Won, Rin, maupun San. Nah, Bapak ibuknya Siwan alias Raja dan Ratu tuh kayak nggak akur gitu, dan Siwan sesungguhnya sangat mencintai orangtuanya jadi dia selalu berusaha bersikap adil pada ibu bapaknya. Ternyata Bapak Ibuknya Siwan pun sebenernya juga sayang dengan keluarga kecil ini tapi keadaanlah yang bikin mereka demikian. Nanti di akhir drama akan ada cerita yang bikin terharu saat mengetahui perasaan Raja dan Ratu sebenarnya. Sementara keluarganya Wang Rin nantinya akan agak goyah gitu pendiriannya (halah, bahasanya), jadi keluarga ini yang semula jadi pendukungnya Raja akan ada saat dimana berniat jadi oposisi. Beneran jadi oposisi nggak ya? Tonton aja dramanya hahaha.

Drama Favorit The King in Love
(sumber gambar)


Oh iya, konon dahulu pada era Dinasti Goryeo, banyak raja-raja Goryeo yang menikah dengan bangsawan-bangsawan Mongol di bawah pimpinan Kubilai Khan. Latar sejarah ini dimanfaatkan dengan baik dalam The King in Love  yang  berdurasi 40 episode (35 menit per episode) dan menurut saya juga jadi salah satu sisi unik dari drama. Jadi ceritanya, ibuknya Wang Won adalah putri Raja Kubilai Khan. Hubungan Mongol dengan Goryeo juga bakal tergambar lewat beberapa episode drama. Pertemuan dua budaya Goryeo dan Mongol dapat dilihat pula dari kostum pemain terutama Sang Ratu Wonsuung yang beda dari hanbok-hanbok biasanya. Begitu juga jubah kerajaan yang dipakai Nam Da Reum di awal-awal. I really like it.


Oke, sekarang mau bahas tokoh utama dan tokoh yang menarik satu per satu:

Im Siwan (Wang Won)

Wang Won Poster The King in Love
(sumber gambar)
Sebagai pemeran utama, Im Siwan sangat apik memainkan putra mahkota yang agak rebel. Ini pertama kalinya saya melihat akting Siwan di drama. Ia digambarkan sebagai sosok memiliki keinginan kuat mewujudkan Goryeo yang adil seperti cita-cita masa kecilnya. Berperan sebagai putra mahkota, anak, sahabat, sekaligus pria yang mencintai Eun San kadang nggak mudah bagi Wang Won, namun semua emosi-emosi Wang Won berhasil ditampakkan dengan baik oleh Siwan. Memahami drama The King in Love nantinya akan banyak terbantu dengan narasi yang dilafalkan Siwan. This man really have powerful and charismatic voice to be a narrator. 

Hong Jong Hyun (Wang Rin)

Wang Rin The King in Love
(sumber gambar)
Kalau di Moon Lovers dia kebagian peran sebagai pangeran super jahat dengan eyeliner tebel (dan masih tetep ganteng bangetttt), The King in Love memberikan Hong Jong Hyun karakter pria bangsawan sopan yang berhati mulia. Di tengah segala godaan harta, tahta, Im Yoona...Wang Rin tetaplah sosok yang berpendirian teguh. Ia juga digambarkan sebagai seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya. Nada bicaranya Wang Rin sungguh menenangkan hati, apalagi kalau ngomong sama San-i agasshi. Meski begitu ekspresi wajah Hong Jong Hyun tetep lebih 'main' pas main Moon Lovers (suka banget sama muka jahatnya dia) daripada di The King in Love. Tapi tetep keren kok. Pemilihan pakaian buat Jong Hyun juga pas banget. Dia sering dipakein baju yang shades-nya biru, sebagai penyuka warna biru tentu saja itu mengalihkan perhatian saya hahaha. Well, namanya juga model turned actor, mau dipakein baju apa aja kayaknya juga tetep kece karena posturnya sangat mendukung.

Im Yoona (Eun San)

Sinopsis Drama The King in Love

Well, Yoona juga main dengan cukup bagus kok. San-i agasshi yang ceria tapi dalam hatinya sedih dan kesepian tergambar lewat Yoona. Namun, perasaan San terhadap Wang Won dan Wang Rin tampaknya tetap misterius hingga akhir. Meski dalam sebuah wawancara Yoona menjelaskan perasaan San sesungguhnya, tapi kalau hanya lewat drama kita akan terus menebak-nebak perasaan San yang sebenarnya. Duh jadi inget quote film Titanic: "a woman heart is deeper than the ocean for a secret"...hahaha.

Nam Da Reum

Bocah remaja yang sudah mencuri perhatian saya lewat drama Six Flying Dragons dan kembali tampil apik di The King in Love, kali ini ia memerankan Wang Won muda. Yah...adek Nam Da Reum memang have a regal looks, cocok banget jadi putra mahkota. Aktingnya juga luar biasa bahkan meraih Best Child Actor dalam ajang MBC Drama Awards 2017, yaa begitulah kalau bocah dididik akting sjak bayi, kemampuannya meyakinkan. Sampai jumpa di drama-drama selanjutnya ya, dek ahahaha.

Ratu Wonsung

Drama Sejarah Terfavorit
(sumber gambar)
Suka banget sama caranya Jang Young Nam memerankan Ratu Wonsung. Seorang ratu yang kalo ngomong tuh kalem, pelan, tapi sangat mengintimidasi hahaha. Bahkan marah aja dia tetep dengan nada suara kalem sambil tangannya pelan-pelan ngbantingin barang, so crazy hahaha. Tapi dibalik semua itu Wonsung tetaplah seorang wanita lembut yang punya rasa cemburu dan rindu, apik bangetlah karakter satu ini.

Oh iya, saya punya beberapa adegan atau dialog favorit di drama ini, yaitu:
  • Episode awal-awal pas Nam Da Reum alias Wang Won muda melepaskan burung-burung yang dirantai ayahnya kemudian ada semacam pertemuan di lapangan istana, disitu bener-bener keliatan cantiknya kostum-kostum era Goryeo yang berpadu dengan kebudayaan Mongol, beda dari drama sageuk umumnya.
  • Ada adegan ketika Wang Rin mencoba menyelamatkan Eun San saat San mengintip pembicaraan orang di rumah makan, tapi San salah paham dan mengira Rin (yang saat itu pake masker) adalah musuh, maka terjadi perkelahian antara keduanya. Saya suka koreo dari perkelahian tanpa suara ini, bahkan saya putar berulang-ulang haha.
Sinopsis Jalan Cerita The King in Love
(sumber gambar)
  • Ketika Wang Rin ngajakin San-i agasshi buat dateng ke acaranya Wang Won yang semacam pesta topeng di istana, Rin mengucapkan kalimat ini buat meyakinkan San: "We need happy memories, to remember them as you live life and open them up from time to time, when life gets hard and so when you need something to rely on." Hahaha setuju banget sama kalimanya Rin.
  • Ketika San-i agasshi menari bareng Wang Won di acara pesta dan Rin cuma ngeliatin mereka dari jauh, jadi inget lirik lagunya Endah d Rhesa, "I used to hide and watch you from a distance and I knew you realize" :')
  • Pas adeknya Wang Rin mau nikah dan ngobrol sama kakaknya berbatas pintu kamar. Ya ampun, siblings goal sekali Wang Rin dan Wang Dan ini.
  • Ketika Wang Won nyeret-nyeret pedang dengan marah, kecewa, dan putus asa ke kamar ayahnya. 
  • Pas Raja tanya kenapa Ratu Wonsung kelihatan pucat dan si ratunya diem-diem bahagia karena merasa rajanya perhatian sama doi.
  • Adanya tokoh misterius bernama Moo Suk. Suka aja gitu pesonanya mas-mas berbaju serba hitam di sageuk drama hahaha.

Alasan Harus Nonton The King in Love

Persahabatan Drama Korea
(sumber gambar)

Layak Ditonton Nggak?

Layak banget. Jalan ceritanya seru dan nggak membosankan. Di akhir drama, pemirsa akan diberi kejutan yang mungkin saja tak terbayangkan...atau kalaupun sudah terbayang, tetep aja caranya ngasih kejutan sungguh impressive. Bagi Anda yang sedang terjebak friendzone hati-hati kalau nonton drama ini, karena mungkin akan menimbulkan perasaan nyesek yang candu (halah, apasih). Oh iya drama ini juga punya soundtrack yang bagus, kayak lagunya Jung Joon Young - Stay, Roy Kim - Starlight, Oliver - Miss You. Lumayan bisa menambah daftar lagu bagus di playlist.
Reading Time:

Saturday, November 24, 2018

[K-Drama] Review 100 Days My Prince: Seru di Awal, Bosan di Akhir
November 24, 20180 Comments
Belum selesai menyita perhatian penonton lewat drama Mr. Sunshine yang sudah saya bahas di tulisan ini, tvN kembali menyajikan drama kece berjudul 100 Days My Prince. Jika Mr. Sunshine bertabur pemain papan atas yang rata-rata sudah sepuh, 100 Days My Prince punya pemain muda kinyis-kinyis plus bocah idol pula. Ya, awal saya tertarik nonton drama ini adalah semata-mata penasaran sama Do Kyungsoo, yang sebelumnya sudah memikat  lewat aktingnya di It's Okay, That's Love. Setelah saya tonton, ternyata 100 Days My Prince isinya konflik dengan mertua! Iya, udah macam sinetron-sinetron di Ind*s*ar aja ini drama. Oke, baiklah, mari kita telaah seperti apa konfliknya kalo digarap sama tvN.

review drama 100 days my prince Indonesia


100 Days My Prince tentang apa?

Seorang putri mahkota di era Joseon, mengandung janin yang sebenernya bukanlah anak dari putra mahkota. Nah loh, iya kan? Udah macem sinetron yang kalo dikasih judul jadinya; Anakku Bukanlah Anakku. Untuk menutupi  aib putrinya dan demi melanggengkan kekuasaan, sang ayah dari putri mahkota yang merupakan menteri mencoba melakukan percobaan pembunuhan kepada putra mahkota ketika melakukan ritual minta hujan di pegunungan. Dalam upaya pembunuhan itu, putra mahkota Lee Yul (Do Kyung Soo) berhasil melarikan diri dan ditolong warga setempat. Di desa ini, Lee Yul yang hilang ingatan pasca terluka akibat penyerangan oleh pasukan ayah mertuanya, tiba-tiba dinikahkan dengan seorang gadis desa yang tak lain adalah anak dari warga yang menyelamatkan hidupnya. Tuh kan? Seriously, apakah kisah ini terinspirasi dari FTV  pagi yang sering ambil latar di pedesaan?

Lee Yul yang kemudian dikasih nama Won Deuk dan berubah jadi pabo gara-gara hilang ingatan mau-mau aja gitu (pura-pura) nikah sama orang asing. Pernikahan Won Deuk dan Hong Shim digelar dengan sederhana di halaman kantor pemerintah, baju nikahnya aja nggak sewa di salon-salon tapi dipinjemin sama kantor pemerintah. Saya jadi curiga, jangan-jangan youtuber Suhay Salim nikah sederhana di KUA setelah terinspirasi sama nikahan pasangan Hong-Shim ini. Hmm~

Yaudah, si Lee Yul a.k.a Won Deuk ini jadi hidup di desa dan jauh dari kemewahan istana, sementara bokap doi dan orang-orang kerajaan ngira doi udah mati. Kyungsoo sebagai Won Deuk punya segudang tingkah menggemaskan. Yang paling sering bikin geli adalah ketika dia ngomong "Apa hanya aku yang merasa tidak nyaman?" saat doi yang terbiasa hidup dalam kemewahan istana SM Entertainment #eh harus berhadapan dengan rumah sederhana dan sempit, makanan yang tidak enak, dan baju yang nggak glamor. Karena lupa bahwa sesungguhnya ia adalah seja yang terbiasa hidup bergelimang harta, maka dia pun tidak dapat menjelaskan apa yang sebenernya bikin hidupnya sekarang nggak nyaman hahaha. Jadilah kalimat "Apa hanya aku yang merasa tidak nyaman?" diucapkan terus menerus sama Won Deuk tiap kali harus berhadapan dengan kemisqinan dunia. Kayaknya, kalimat itu nantinya bakal jadi salah satu famous line dalam sejarah perdramaan Korea. Yang geli lagi yaa pas Won Deuk randomly belanja banyak banget untuk mendekor rumah doi ahahaha kocak sekali ini putra mahkota. Bagian Kyungsoo sebagai Won Deuk ini ngakaknya nggak karuan laah ya.

Do Kyungsoo Nam Ji Hyun 100 Days My Prince

Enam puluh hari KKN jauh dari kampus aja rawan terjadi kebaperan dunia, apalagi kalau seratus hari di desa terpencil jauh dari istana. Wajarlah bila sang putra mahkota lama-lama jatuh hati pada Hong Shim (Nam Ji Hyun) yang ternyata, tidak lain dan tidak bukan, adalah cinta masa kecilnya putra mahkota. Perasaan ini berbalas dong. Kayak mereka berdua tuh jatuh cinta dua kali pada orang yang sama ciyeeeehhh. Tapi, menyatukan cinta tak semudah itu, Ferguso!

Setelah seratus hari hidup sebagai rakyat jelata di Desa Songjoo yang harus bekerja keras demi sesuap nasi, Lee Yul dibawa kembali ke istana dengan ingatan yang belum sepenuhnya sembuh. Ini terjadi setelah berjuta espisode hahaha. Lama banget aja gitu rasanya Lee Yul hilang ingatan sampe episode mau khatam, untung nggemesin jadi masih dimaafkan sama para pemirsa. Saat Lee Yul balik ke istana itulah, konflik antara Lee Yul dan bapak mertua kembali terasa gregetnya. Di istana, Lee Yul justru semakin mudah mengembalikan memori. Ia ingat tentang penyerangan di hutan yang menewaskan pengawal sekaligus sahabatnya, ingat perseteruannya dengan bapak mertua yang memang sudah tidak akur sejak awal, dan ingat tentang janin yang dikandung putri mahkota. Lee Yul pun mencari tahu siapa yang ditugaskan Pak Menteri untuk membunuhnya kala ritual hujan. Belakangan diketahui bahwa pembunuhnya adalah kakak dari kekasih hatinya, Hong Shim. Ayo coba dikasih judul ala sinetron lokal: Ayah Anakku Ternyata Adalah Kakak Kekasihku. Galau laah Lee Yul mau ambil keputusan buat menghukum kakaknya Hong Shim. Selain menuntaskan dendamnya dengan Pak Menteri, Lee Yul juga fokus bawa Hong Shim ke istana.

100 Days My Prince Individual Poster
Jung Je Yeon: orang kepercayaan Seja | Kim So Hye: putri mahkota | Meo Yeon: kakaknya Hong Shim

Oh iya, ketika Lee Yul hidup sebagai commoner dia temenan sama gubernur desa bernama Jung Je Yoon (Kim Sun Ho) yang kemudian juga banyak membantu Lee Yul dalam membalaskan dendamnya pada Pak Menteri. Puncak dari prahara rumah tangga Lee Yul dengan sang mertua digarap di dua episode terakhir hingga menurut saya, padet banget materi berjejal di dua episode terakhir. Ada Lee Yul yang mulai mendapatkan kembali ingatannya, peperangan dengan suku Jurchen (iyaaa....tiba-tiba ada perang sama Jurchen, aigoo), kisah cinta yang menyedihkan, dan kembali lagi ke humor receh warga desa Songjoo, semuanya rame-rame muncul di episode 15-16.  Gemez aku tu....

Layak ditonton nggak nih?

Menurut aku pribadi, konflik drama ini tuh yaa standar laah, nggak ada yang awesome banget gitu hehe. Nggak bikin susah move on juga, kecuali tingkah kocaknya Won Deuk. Tapi yaa, menarik untuk diikuti seenggaknya hingga tengah-tengah drama, karena menjelang akhir drama entah kenapa saya jenuh banget nontonnya sampe berhari-hari baru kelar. Jujur, menurut saya 100 Days My Prince kurang greget di akhir hiks. Sorry to say, but this is my honest review according to my poing of view.

DO EXO 100 Days My Prince

Kyungsoo Ji Hyun Sweet Moment


Meskipun begitu, sinematografi drama ini nggak bakalan mengecewakan. Meskipun ceritanya macam sinetron Ind*s*ar, tapi alhamdulillah nggak ada tuh acara naik naga, atau mayat masuk ke gilingan semen. Penyiksaan era Joseon, tapi nggak gitu-gitu banget juga. Malah banyak scene yang menunjukkan cantiknya bumi Daehan Minguk. Kemampuan akting Do Kyungsoo juga sangat patut diapresiasi didukung dengan suara doi kalau ngomong yang enak didengar, you REALLY did a great job, Kyungsoo. Ayo, mana yang ngebias Kyungsoo? You're so lucky to stan a super talented namja. Oh iya, untuk ukuran sebuah sageuk drama yang biasanya minim kontak fisik, 100 Days My Prince menyajikan kiss yang nggak cuma sekali hahaha. Jadi untuk fans-nya Kyusngsoo mohon bersiap untuk adegan-adegan kisseu-nya Kyungsoo di drama ini dan di drama-drama atau film-film selanjutnya ya hahaha.

Selain sinematografi, yang yang bikin menarik, bikin saya bertahan nonton, dan penasaran malah second couple-nya (as always, the charm of second couple) saya terharu sama kisah cinta kakaknya Hong Shim yang bernama Meo Yoon dengan putri mahkota So Hye. Meski nggak lebih terharu kalo dibanding lihat nasibnya Hyung Sik di Hwarang, atau Jisoo di...dimana-mana hahaha.

Jalan Cerita 100 Days My Prince
Second couple syndrome presented by So Hye and Meo Yoon (sumber gambar)

Well, tapi selera orang beda-beda sih ya, bisa jadi apa yang saya anggap kurang greget adalah drama favorit kalian. Saya pun mengapresiasi itu, nggak apa-apa. Perbedaan itu wajar kok, asal jangan memicu war aja haha. Saya nggak bilang drama ini jelek lho ya, buktinya saya tetep nonton aja gitu sampe akhir hehe. Cumaa yaa...endingnya kurang greget.

Alasan Harus Nonton 100 Days My Prince
PAra warga Desa Songjoo yang menambah gurih cerita.

Oh iya, drama ini berhasil meraih rating tertinggi 15,17% di episode terakhirnya. Terus, para pemain yang di awal sempet nazar mau joget pake lagunya EXO kalo dramanya tembus rating 10% beneran menepati janjinya. Channel YouTube tvN mengunggah video para pemeran 100 Days My Prince nari diiringilagu  Growl-nya EXO (lihat di sini). Kyungsoo jadi instruktur tari buat temen-temennya dan kita bisa lihat bahwa Nam Ji Hyun ini ternyata bakat nari. Karena kesuksesan drama, kabarnya bakal ada hadiah liburan buat para kru dan pemeran 100 Days My Prince! Well, enjoy your holiday! You deserve it after the hardwork for creating good content! Thank you :D
Reading Time:

Friday, November 23, 2018

[K-Drama] Review Drama Korea Mr. Sunshine: Cerita Para Gadis Tangguh
November 23, 20181 Comments
Mr. Sunshine adalah sebuah drama sejarah yang bertabur aktor dan aktris ternama, digarap oleh sutradara dan penulis yang telah sukses menghasilkan drama-drama fenomenal (Decendants of The Sun dan Goblin), dan didukung dengan biaya produksi yang sungguh fantastis (sekitar 387 miliar rupiah), tak heran Mr. Sunshine sukses mencetak rekor rating tertingi 21.83%, angka yang sepertinya sulit dicapai oleh drama mini series  di jaman sekarang, bahkan saya gadang untuk menyabet daesang atau seenggaknya Best Drama di beberapa awards nantinya hehe. Mr. Sunshine sungguh layak ditonton bagi Anda yang butuh hiburan dengan jalan cerita berkualitas.


Alasan Nonton Drama Mr. Sunshine


Bagi saya sendiri kekuatan utama yang membuat bertahan dengan drama ini adalah dialognya. I really adore Mrs. Kim Eun Seok for creating those powerful dialogues!! Pada episode pertama mungkin penonton masih dibuat bingung hingga harus terus melangkah ke episode dua untuk mendapat pemahaman lebih baik terkait jalan cerita ke depannya, namun sinematografi yang disajikan dijamin akan memanjakan mata dan membuat Anda bertahan. Sungguhlah, drama tvN adalah jaminan mutu! HAHAHA. Selain tayang di tvN, Mr. Sunshine juga internationally broadcasted by Netflix, bahkan Netflix bikin akun Instagram resmi khusus untuk Mr. Sunshine hahaha.

Berbeda dengan drama sejarah Korea pada umumnya yang mengambil latar Joseon, Goryeo, ataupun Silla dengan menjadikan istana sebagai pusat kegiatan dan pusat konflik, Mr. Sunshine memilih mengambil latar sejarah di era Joseon akhir atau sekitar tahun 1870-an, ketika Amerika melakukan ekspedisi ke Joseon (Shingmiyangyo). Digambarkan pula bahwa pada masa itu orang Jepang banyak wira-wiri di Joseon. Kalau tidak salah, keberadaan bangsa Jepang di era itu terkait kesepakatan pemerintah Joseon dan Jepang yang memberikan hak esktrateritotial pada warga Jepang dimana mereka dapat melakukan perdagangan di beberapa pelabuhan milik Joseon. Drama lain yang mengambil latar Joseon akhir (dan pernah saya tonton) adalah Chicago Typewriter, well...meskipun itu nggak bisa dikategorikan drama sejarah murni karena ada campuran dengan masa sekarang.


Hina Kudo in Western dress.
Mr. Sunhine juga tidak bertabur hanbok. Kostum pemain yang kita lihat akan sangat variatif mengingat banyak bangsa dan golongan masyarakat yang terlibat dalam drama kolosal sepanjang 24 episode ini. Kita memang masih bisa lihat hanbok, tapi juga bisa lihat cantiknya kimono Jepang, sekaligus dress gaya Barat ala-ala Victorian era. Mr. Sunshine juga menampilkan percakapan-percakapan dalam tiga bahasa; Korea, Jepang, dan Inggris. Soo much cultures in one drama.

Pada episode awalnya, Mr. Sunshine mengisahkan seorang anak budak yang orang tuanya dibunuh oleh sang majikan, dialah Yu Jin alias Eugene Choi (Lee Byung Hun), yang kemudian melarikan diri ke Amerika mengikuti seorang misionaris. Setelah tumbuh besar, Eugene diakui sebagai Warga Negara Amerika dan bergabung dalam tentara marinir AS yang kemudian ditugaskan ke Joseon dalam Shingmiyangyo. Saya kira, alur Mr. Sunshine akan fokus ke pembalasan dendam Yu Jin, apalagi Korea kan jagonya bikin cerita balas dendam berdarah-darah, namun ternyata sama sekali tidak. Hari pertama di Joseon, Yujin yang ditugaskan dalam sebuah misi pembunuhan, justru bertemu dengan seorang penembak jitu yang tak dikenalnya. Didorong rasa penasaran kali ya, maka Eugene ngejar si sniper misterius, tapi yang dia temui justru sesosok wanita, dialah Go Ae Shin (Kim Tae Ri), bangsawan yang menjadi bagian dari laskar perjuangan bernama Pasukan Kebenaran. Yes, later he knows that the sniper is this badass woman. Dua orang penembak jitu itu kemudian beberapa kali bertatap muka entah sengaja atau tidak hingga akhirnya jatuh cinta. 

Love Story Mr. Sunshine

Go Ae Shin, cucu bangsawan yatim piatu yang orang tuanya terbunuh sebagai pejuang dan tumbuh menjadi gadis pandai, sopan, dan berani berkat asuhan kakek dan dua pengasuhya. Wajar saya bila pesona Go Ae Shin berhasil memikat tiga pria berdarah Joseon yang masing-masing memiliki pengaruh kuat dengan latar belakang berbeda.

Poster tvN Drama Mr. Sunshine Gu Dong Mae-Go Ae Shin

Pertama, Gu Dong Mae (Yoo Yeon Seok), anak penjagal yang ketika kecil pernah ditolong Ae Shin, ia tumbuh besar di Jepang sebagai pendekar samurai. Dong Mae ini adalah tipe yang nakal demi caper ke cewek incarannya, semacam Kim Jung Hwan di Reply 1988  yang sering ngomong negatif alias ngeceni cewek padahal deep inside dia tuh cinta sama tuh cewek. Adegan demi adegan antara Dong Mae dan Ae Shin rata-rata adalah adegan menegangkan. Ya begitulah, pola hubungan keduanya memang ngeri-ngeri sedap. 

Byun Yo Han Kim Tae Ri Drama Mr.Sunshine
Kedua, Kim Hui Seong (Byun Yo Han), bangsawan paling kaya seantero Joseon yang kakeknya kejam, ngebunuh bapak ibuknya Eugene, ternyata adalah tunangan Ae Shin. Tunangan hasil perjodohan orang tua yang tega ninggalin Ae Shin bertahun-tahun tanpa kepastian demi belajar ke Jepang. Ketika mengetahui bahwa tunangannya ternyata begitu mempesona, ia kemudian nyesel kenapa lama-lama di Jepang hahah. Hui Seong gemar menunjukkan cinta lewat hal-hal nggak berguna (tapi katanya romantis) semacam ngasih bunga, nyediain 'kendaraan' (well, tandu gitu maksud saya) buat cintanya, hingga nyewa kereta buat jalan-jalan berdua keliling kota.


Go Aeshin Eugene Choi still cut image
Menurut saya, adegan ini mengharukan.
Ketika Ae Shin lari ngejar Eugene yang baru aja sowan sama kakeknya Ae Shin.
Terakhir, Eugene Choi, US Corps Marine Captain, yang jatuh cinta setelah melihat kehebatan Ae Shin beraksi dengan senjata, satu-satunya cinta yang terbalas oleh Ae Shin. Dia ini paket lengkap, nggak gengsi buat mengeluarkan kalimat manis ke Ae Shin, nggak kebanyakan fafifu, cinta ya ngomong..dinyatain jangan diem aja, nggak malu buat sesekali bersikap romantis ke Ae Shin dan selalu siap melindungi gadisnya yang sebenernya udah sangat mandiri. Btw, kalau sama Eugene yaa...Aeshin ini ngodenya keras banget hahaha.

Percakapan Eugene sama Ae Shin sungguh selalu luarrrr biyasaaa. Thanks to you Kim Eun Seok caekanim. Kamu bakal baper hanya dengan nyimak percakapan mereka dan tatapan atau senyum-senyum sejoli ini. Oh iya, jangan harap lihat kisseu di Mr. Sunshine, selama 24 episode nggak ada kiss sama sekali hahaha, paling banter ya pelukan. Tapi, entah kenapa saya kok suka drama model bikini, showing sincere love without too much physical contact. Dan seriously menurut saya itu nggak mengurangi apapun dari chemistry Eugene dan Ae Shin. Eh tapi tunggu dulu, apakah Go Ae Shin sungguh akan berakhir dengan Eugene? Hmm, saksikan aja dramanya haha.

Gu Dong Mae Kudo Hina Love Story, Kim Min Jung Yoo Yeon Seok

Unrequited love di Mr. Sunshine nggak cuma dialami Dong Mae dan Hui Seong, Hina Kudo (Kim Min Jung), si janda yang bersahabat sama Gu Dong Mae ini ternyata belakangan diketahui kalau doi ada perasaan sama sahabatnya sendiri. Tapi yaa gitu, si Hina Kudo terlambat nyadar kalo doi sayang sama Dong Mae. Dia ngira selama ini cintanya buat tentara marinir Amerika bermuka kekoreyaan bernama Eugene, tapi ternyata hatinya selalu buat bocah berkumis dengan rambut panjang dikuncir yang selalu ada buatnya. Witing tresno jalaran seko kulino is biyasa, Mbak. Ya gimana nggak jadi tresno kalau pertemanan mereka level: Dong Mae masuk ke kamar Hina buat dengerin Hina curhat, pegang tangan di pinggir jalan Hina plus gendong Hina pas doi sedih, sampai ke acara peluk-peluk di pantai. Makanya, Mbak...kalau temenan tuh indikator pertemanannya diperjelas agar supaya tyda baper hueuehuehe. Kok aku yang ngomel-ngomel kenapa sih ini?

Bromance Drama Mr. Sunshine

Love Story Drama Mr. Sunshine

Karena mencintai wanita yang sama, pada awalnya kita akan menyaksikan friend-nemies kocak antara Eugene, Dong Mae, dan  Hui Seong. Jika ketiga makhluk ini bersama, hampir selalu kita akan disuguhkan percakapan dan tingkah receh. Seriously, mereka ini lawak abis, terutama si Hui Seong. Sementara Dong Mae adalah yang ter-savage diantara mereka bertiga. Trio Kwek Kwek Lawak nggak mau terus mushan, lama-lama mereka justru saling memahami meski pola hubungannya agak awkward. Perlahan mereka jadi care satu sama lain dan pada akhirnya justru saling membantu demi tujuan mulia bagi nusa, bangsa, dan wanita.

Badass Women

Berbeda dengan karya Kim Eun Seok sebelumnya, yaitu Goblin, yang menggambarkan gadis SMA yang ketika kesulitan bakal manggil dokkaebi buat bantuin dia dan bahkan dengan polosnya melafalkan "oppa saranghae" pada paman goblin berusia 900 tahun, there's no such kind of woman in Mr. Sunshine. There is no weak woman character who always need to be saved by a man portrayed in Mr. Sunshine. Almost all woman character here are smart and strong enough to protect herself. Love you gurls! 


Drama Mr. Sunshine Sinopsis
Go Ae Shin dalam misi penembakan.
Mr. Sunshine Review
Hina Kudo is showing her fencing skill in front of the Japanese soldiers.

Dimulai dari Go Ae Shin, yang sejak muda giat berjalan jauh ke gunung buat latihan nembak hingga menjadi sniper. Ada juga Hina Kudo, janda pemilik Glory Hotel yang terkenal seantero Joseon yang piawai memanfaatkan kekuasaan dan koneksinya untuk membantu banyak orang. She also good with sword since she learn fencing. Tak ketinggalan emak-emak pemilik kedai makanan di pinggir sungai yang ternyata jago melesatkan anak panah hingga jauh ke seberang sungai untuk mengantarkan surat ke pemimpin pasukan kebenaran. Juga Mbok Haman, pengasuhnya Ae Shin yang selalu melawan rasa takut demi menjaga anak gadis yang dipercayakan kepadanya. Masih banyak lagi karakter wanita-wanita kuat yang berperan dalam Mr. Sunshine, semacam pelayan di Glory Hotel, perawat rumah sakit, tantenya Ae Shin, dll.

Konflik Mr. Sunshine

Balas dendamnya Eugene ke kakeknya Hui Seong yang saya kira bakal jadi fokus drama ini ternyata bisa dibilang terselesaikan di pertengahan drama. Konflik lain adalah keberadaan Jepang yang ingin menjajah Joseon dan perjuangan Pasukan Kebenaran (laskar juangnya Ae Shin, dkk) buat mengusir Jepang dari bumi Joseon. Tentara Amerika, khususnya Eugene banyak membantu Pasukan Kebenaran, mengesankan bahwa Amerika is the Joseon's saviour. Apakah itu kenyataanya? Hmm...entahlah. Perjuangan melawan penjajah ini bener-bener kelihatan di lima atau empat episode terakhirnya. Mewek banget saya. Eits tapi jangan khawatir, drama ini tetep punya banyak sekali sisi humor yang bikin ngakak sampai ke hati. I promise you HAHAHA.

Kim Ji Won Jin Goo Mr. Sunshine Cameo
Kim Ji Won & Jin Goo jadi cameo di drama Mr. Sunshine sebagai orang tuanya Ae Shin. (sumber gambar)

Trus jadi terbayang juga perjuangan para pahlawan dulu pas jaman perjuangan dan awal kemerdekaan. Gimana ngerinya dulu Perang Jawa, atau pertempuran 10 November di Surabaya, atau Puputan Bayu. Beneran deh, nonton Mr. Sunshine kayak diingatkan lagi sama perjuangan pahlawan. Mari sejenak berdoa buat para pahlawan kita. Btw, konflik yang hubungannya sama perjuangan ini menurutku sangat kompleks, jadi kadang saya harus pause dulu nontonnya demi sejenak memahami alurnya, atau mungkin saya aja yang telmi hahaha.

Perjuangan melawan Jepang nggak cuma lewat pertempuran tapi juga lewat tulisan. Kim Hui Seong dengan kecerdasan dan kekayaannya, memanfaatkan media surat kabar sebagai alat propaganda. 

Mori Takashi Mr. Sunshine
Mori Takashi, tentara Jepang yang super nyebelin.

Yang jadi tokoh antagonis di drama ini adalah Lee Wan-ik, Bapaknya Hina Kudo (tapi dibenci sama Hina). Dia adalah menteri Joseon yang pro-Jepang dan rela menggadaikan negaranya untuk Jepang, meski pada kenyataannya tentu saja Jepang pun nggak mau percaya sepenuhnya sama orang yang rela mengkhianati negara demi kekuasaan. Lee Wan-ik pula yang membunuh orang tua Ae Shin dan secara tidak langsung memiliki andil dalam peristiwa kematian orangtua Eugene. Tapi antagonis yang paling nyebelin adalah tentara Jepang super kejam bernama Mori Takashi. Orang satu ini cara ngomongnya lebih nyebelin daripada MC Katakan Putus hahah. Mori Takashi dan pasukannya ini yang selanjutnya bakal dilawan sama Pasukan Kebenaran dan musuhan sama Eugene.

Kalau Harry Potter punya Saverus Snape sebagai tokoh abu-abu, Mr. Sunshine punya tokoh semacam itu yaitu Hotaru, gadis pembaca tarot (atau kartu keberuntungan apapun itu namanya) yang jadi tinggal sama Dong Mae dan tukang pijetnya Lee Wan-ik. Meski peran mereka tidak terlalu banyak dan nggak yang signfikan amat, tapi dua orang ini yang menyajikan kejutan menjelang episode akhir.

Drama Korea Recommended 2018
Well, this is me when watching the last four episodes of Mr. Sunshine.

Berbicara tentang ending, yhaa..what do you expect from a drama that set in war era? Too much sacrifices, too much blood, in their last four episode. Sengaja nggak saya tuliskan akhirnya biar pada nonton hahaha. 


Random Thoughts
  • Ada hal yang saya suka dari Mr. Sunshine yaitu setiap kali harus ada adegan flashback yang nggak dibuat bertele-tele bahkan kadang saya mikir flashback-nya diputer lebih cepet dari adegan lainnya. Adegan flashback bener-bener dibuat cuma buat membantu pemirsa mengingat saja, nggak buat manjang-manjangin durasi. Saya jadi inget drama Chicago Typewriter yang flashback-nya aja slow motion dengan adegan yang sama berkali-kali banget di tiap episode huhuhu bosen banget liatnya.
  • Ada satu lokasi syuting Mr. Sunshine yang kayaknya niat banget dibikin, yaitu yang jadi jalan raya di pusat kota Joseon yang ada kereta kunonya. Itu niat bangetlah nyiapin properti kereta sekalian relnya. Konon tim produksi emang niat nge-set lokasi syuting seluas sekitar 20.000 meter persegi buat menciptakan feel era 1900-an. Lokasi-lokasi syuting Mr. Sunshine ini sekarang jadi tujuan favorit turis, suatu aset wisata baru bagi pihak-pihak yang bersangkutan tentu saja. Daebak laah, dari industri hiburan televisi bisa merembet ke industri pariwisata. 
Byun Yo Han, Yoo Yeon Seok, Kim Tae Ri Mr. Sunshine
  • Akting pemain di Mr. Sunshine kayaknya nggak perlu diragukan lagi. Lee Byung Hun yang makin tua makin jadi (aktingnya lho ya) dan Kim Tae Ri, meskipun ini adalah debutnya di drama tapi gadis kelahiran 1991 ini bisa mengimbangi aktor dan aktris kawakan yang ada di Mr. Sushine. Applause buat Mbak Kim Tae Ri. Yoo Yeon Seok juga tetap memukau apalagi dengan hair style-nya. Nantinya, cara Yoo Yeon Seok melafalkan "naari" (re: tuan) bakal jadi suatu hal iconic dari drama haha. Byun Yo Han juga, nggak pernah gagal membuat saya terpesona dengan sorot matanya. Well, pada dasarnya rata-rata pemain di Mr. Sunshine aktingnya bagus sih.
  • Kim Eun Seok caekkannim kayaknya emang hobi banget menghilangkan tokoh cerita, lalu audiens mikir doi udah mati, dan surprisee....tiba-tiba tokohnya muncul lagi. Meskipun ini nggak se-aneh kemunculan Kapten Yo Si Jin dan Sersan Seo di drama karya beliau sebelumnya, tapi kejadian serupa muncul juga di Mr. Sunshine, yaitu Gu Dong Mae yang tiba-tiba muncul di Joseon sebagai pecandu opium setelah sebelumnya tenggelam di laut Jepang dalam keadaan terluka parah. 
Review Drama Mr. Sunshine
Mr. Sunshine cinematography is no jokes. (sumber gambar)

(sumber gambar)

  • Seperti yang sudah saya bahas di awal, Mr. Sunshine memanjakkan mata dengan sinematografi rupawan. Syuting di empat musim juga memberikan pemirsa suasana berbeda. Mulai dari teasernya yang pastinya makan biaya produksi banyak banget itu karena extras-nya aja mencapai sekitar seribu orang, pemirsa bakal terus menerus dimanjakan dengan pengambilan gambar apik di setiap episode. Ya, gimana enggak...secara nggak langsung drama ini adalah flag bearer-nya Korea di mata dunia karena ditayangkan pula secara internasional di Netflix, jadi yaa wajar aja tim produksinya mau mengharumkan nama Daehan Minguk lewat karyanya
  • Nggak lengkap rasanya kalau ngomongin drama tanpa soundtrack. Mr. Sunshine punya lagu-lagu easy listening yang siap mengiringi adegan-adegan dramatisnya. Beberapa yang jadi favorit saya adalah suara manly Park Hyo Shin nyanyiin The Day, Elaine dengan Sad March-nya, dan tentu saja lagunya Eugene: Savina & Drones - My Home. How about you? Which one is your favorite soundtrack?
Reading Time:

Wednesday, November 21, 2018

Hallyucinatory: Surat Curahan Hati
November 21, 20180 Comments
Halo, pembaca semua....
Annyeonghaseyo...
Terima kasih telah mengunjungi blog ini.

Hallyucinatory adalah blog kedua saya yang dibuat demi menuliskan segala uneg-uneg yang saya rasakan tentang hal-hal yang berbau Korea, baik K-Drama, K-Movie, maupun K-Pop hehe. Sedikit cerita, saya terkena dampak Korean Wave atau Hallyu yaa sejak awal masuk SMA lewat drama Boys Before Flower yang saya tonton di televisi, setelah itu saya sempet nonton Dream High dan Playfull Kiss, tapi dua drama terakhir saya nggak terlalu mengikuti jadi nggak paham cerita keseleruhan. Well, di sekolah saya bunya banyak teman-teman K-Pop-ers yang sering nge-play lagu Super Junior atau SNSD lewat laptop pribadi ataupun komputer kelas, sehingga saya nggak asing sama lagu duo punggawa SM Entertaintment itu. Lalu tahun 2012, menjelang kuliah, saya dibikin baper lewat drama The Moon That Embraces The Sun, saat itu pulalah saya mulai berkenalan dengan lagu-lagu berbahasa Korea yang menjadi soundtrack drama yang dibintangi Kim Soo Hyun dan Han Ga In itu.

sumber gambar: devianart.com

Pada tahun-tahun itu, kecintaan saya pada Korea hanyalah sebatas The Moon That Embraces The Sun, sesekali juga menyaksikan film-film Korea, tapi ya udah...biasa aja. Gelombang Korea mulai menyeret saya dalam arusnya (mohon maaf bahasanya alay haha) pada pertengahan 2017, ketika bulan puasa, libur kerja, lagi nggak sholat, dan hidup terasa begitu selo...saya mencari hiburan dengan ngopi drama ke tempat sepupu yang kebetulan K-Popers atau lebih tepatnya Army-nya BTS. Karena menyukai yang berbau royal family dan tak pandang asal negara, maka drama yang saya kopi saat itu tentu saja drama sageuk berjudul Hwarang, Moon Lovers, dan satu drama non-historical, Reply 1988. Hwarang adalah yang pertama saya tonton dan membuat saya jatuh hati hingga penasaran banget sama latar sejarah sesungguhnya. Well, saya bahkan jadi kepo-kepo jurnal yang bahas tentang flower knights di era Silla demi belajar sejarah sebenarnya. Iya, seniat itu.

Ya, sejak Hwarang itulah saya benar-benar terkena gelombang Korea, saya ter-hallyu. Saya jadi banyak nonton drama dan film terutama yang historical drama gitu. Sayangnya, teman-teman di circle dekat saya yang menggemari perkoreaan pun tak banyak yang menyukai drama sejarah. Saya jadi tidak punya tempat menumpahkan uneg-uneg perkoreaan ini, maka jadilah saya memilih menuliskannya dan mendirikan Hallyucinatory. Saya kira, teman-teman yang berhasil sampai ke halaman ini pun kemungkinan adalah K-Drama lovers, meski mungkin tak mematok pada drama sejarah saja tapi kemungkinan ada salah satu dari yang saya tuliskan yang juga kalian suka. Semoga kalian terhibur ya, feel free to share what you thoughts about the drama I wrote here :)

(sumber gambar)

Begitulah awal mulanya, saya ter-hallyu karena drama sejarah dari Korea. Oh iya, tentu saja tak lengkap rasanya bila saya tak melengkapi hidup saya dengan variety show kocak dari Negeri Gingseng itu, beberapa minggu belakangan saya bahkan menggemari lagu-lagu yang dibawakan salah satu grup idol SM Entertainment (guess who?). Ya, drama Korea, film Korea, dan acara ragamnya adalah pelarian saya di kala akhir pekan lelah bekerja, pelarian yang bisa bikin terbahak saat saya kadang merasa sedih dan butuh hiburan. Di usia ini, ketika orang-orang sibuk dengan hidup masing-masing, pengen main kesan kemari tapi teman-teman udah misah-misah, K-Drama is the remedy hahahaha. Murah pula, nggak perlu keluar rumah, bias leyeh-leyeh sambil dapet hiburan seru hahaha. Adakah yang merasakan hal yang sama? HAHAHA.

Alasan saya menyusun blog baru padahal sudah memiliki blog lama adalah karena tidak semua orang di circle saya menyukai Korea, jadi blog lama saya akan saya gunakan untuk menuliskan hal-hal yang lebih personal sementara blog ini lebih general, yaa meskipun general dalam hal koreyaan sih hehe. Yaa biar nggak diprotes gitu nyepam Koreaan melulu hehe :') Abis gimana, I like it, I never complain about what other people like but sometimes they do. "Seleramu lho." "Korea lagi?" "Kamu berubah sekarang.", "Alay." dll. HAHAHAH WHY PEOPLE? WHY? HAHAHA.  Oke, balik lagi ke tujuan bikin blog: Who knows I can find a new friend with the same interest about Hallyu, right? Sementara hallyucinatory sebenernya adalah plesetan dari hallucinatory (coba deh cari artinya sendiri di google hahaha) yang kemudian dipadukan dengan kata hallyu. Sebenernya mau dikasih nama hallyusinasi tapi kok kedengeran alay, so I think this halalyucinatory is better, eventhough it still sounds weird hahaha.

Oh iya soal setting template dan tata letak blog, mohon maaf saya belum sempat untuk menggarapnya dengan bai. Ini masih seadanya dan sebisa mungkin saya pilih template yang simple dan enak dibaca. Jika besok-besok ada waktu, saya bakal setting yang lebih menarik lagi heheh.

Baiklah, itu tadi yang dapat saya ceritakan tentang ke-hallyu-an hidup saya.
Selamat menikmati blog ini, chingudeul.... :D

Salam hangat dari saya, Nurul

Yogjakarta, Nopember 2018
It's raining here 



Reading Time:

@way2themes