Belum selesai menyita perhatian penonton lewat drama Mr. Sunshine yang sudah saya bahas di tulisan ini, tvN kembali menyajikan drama kece berjudul 100 Days My Prince. Jika Mr. Sunshine bertabur pemain papan atas yang rata-rata sudah sepuh, 100 Days My Prince punya pemain muda kinyis-kinyis plus bocah idol pula. Ya, awal saya tertarik nonton drama ini adalah semata-mata penasaran sama Do Kyungsoo, yang sebelumnya sudah memikat lewat aktingnya di It's Okay, That's Love. Setelah saya tonton, ternyata 100 Days My Prince isinya konflik dengan mertua! Iya, udah macam sinetron-sinetron di Ind*s*ar aja ini drama. Oke, baiklah, mari kita telaah seperti apa konfliknya kalo digarap sama tvN.
100 Days My Prince tentang apa?
Seorang putri mahkota di era Joseon, mengandung janin yang sebenernya bukanlah anak dari putra mahkota. Nah loh, iya kan? Udah macem sinetron yang kalo dikasih judul jadinya; Anakku Bukanlah Anakku. Untuk menutupi aib putrinya dan demi melanggengkan kekuasaan, sang ayah dari putri mahkota yang merupakan menteri mencoba melakukan percobaan pembunuhan kepada putra mahkota ketika melakukan ritual minta hujan di pegunungan. Dalam upaya pembunuhan itu, putra mahkota Lee Yul (Do Kyung Soo) berhasil melarikan diri dan ditolong warga setempat. Di desa ini, Lee Yul yang hilang ingatan pasca terluka akibat penyerangan oleh pasukan ayah mertuanya, tiba-tiba dinikahkan dengan seorang gadis desa yang tak lain adalah anak dari warga yang menyelamatkan hidupnya. Tuh kan? Seriously, apakah kisah ini terinspirasi dari FTV pagi yang sering ambil latar di pedesaan?
Lee Yul yang kemudian dikasih nama Won Deuk dan berubah jadi pabo gara-gara hilang ingatan mau-mau aja gitu (pura-pura) nikah sama orang asing. Pernikahan Won Deuk dan Hong Shim digelar dengan sederhana di halaman kantor pemerintah, baju nikahnya aja nggak sewa di salon-salon tapi dipinjemin sama kantor pemerintah. Saya jadi curiga, jangan-jangan youtuber Suhay Salim nikah sederhana di KUA setelah terinspirasi sama nikahan pasangan Hong-Shim ini. Hmm~
Lee Yul yang kemudian dikasih nama Won Deuk dan berubah jadi pabo gara-gara hilang ingatan mau-mau aja gitu (pura-pura) nikah sama orang asing. Pernikahan Won Deuk dan Hong Shim digelar dengan sederhana di halaman kantor pemerintah, baju nikahnya aja nggak sewa di salon-salon tapi dipinjemin sama kantor pemerintah. Saya jadi curiga, jangan-jangan youtuber Suhay Salim nikah sederhana di KUA setelah terinspirasi sama nikahan pasangan Hong-Shim ini. Hmm~
Yaudah, si Lee Yul a.k.a Won Deuk ini jadi hidup di desa dan jauh dari kemewahan istana, sementara bokap doi dan orang-orang kerajaan ngira doi udah mati. Kyungsoo sebagai Won Deuk punya segudang tingkah menggemaskan. Yang paling sering bikin geli adalah ketika dia ngomong "Apa hanya aku yang merasa tidak nyaman?" saat doi yang terbiasa hidup dalam kemewahan istana SM Entertainment #eh harus berhadapan dengan rumah sederhana dan sempit, makanan yang tidak enak, dan baju yang nggak glamor. Karena lupa bahwa sesungguhnya ia adalah seja yang terbiasa hidup bergelimang harta, maka dia pun tidak dapat menjelaskan apa yang sebenernya bikin hidupnya sekarang nggak nyaman hahaha. Jadilah kalimat "Apa hanya aku yang merasa tidak nyaman?" diucapkan terus menerus sama Won Deuk tiap kali harus berhadapan dengan kemisqinan dunia. Kayaknya, kalimat itu nantinya bakal jadi salah satu famous line dalam sejarah perdramaan Korea. Yang geli lagi yaa pas Won Deuk randomly belanja banyak banget untuk mendekor rumah doi ahahaha kocak sekali ini putra mahkota. Bagian Kyungsoo sebagai Won Deuk ini ngakaknya nggak karuan laah ya.
Enam puluh hari KKN jauh dari kampus aja rawan terjadi kebaperan dunia, apalagi kalau seratus hari di desa terpencil jauh dari istana. Wajarlah bila sang putra mahkota lama-lama jatuh hati pada Hong Shim (Nam Ji Hyun) yang ternyata, tidak lain dan tidak bukan, adalah cinta masa kecilnya putra mahkota. Perasaan ini berbalas dong. Kayak mereka berdua tuh jatuh cinta dua kali pada orang yang sama ciyeeeehhh. Tapi, menyatukan cinta tak semudah itu, Ferguso!
Setelah seratus hari hidup sebagai rakyat jelata di Desa Songjoo yang harus bekerja keras demi sesuap nasi, Lee Yul dibawa kembali ke istana dengan ingatan yang belum sepenuhnya sembuh. Ini terjadi setelah berjuta espisode hahaha. Lama banget aja gitu rasanya Lee Yul hilang ingatan sampe episode mau khatam, untung nggemesin jadi masih dimaafkan sama para pemirsa. Saat Lee Yul balik ke istana itulah, konflik antara Lee Yul dan bapak mertua kembali terasa gregetnya. Di istana, Lee Yul justru semakin mudah mengembalikan memori. Ia ingat tentang penyerangan di hutan yang menewaskan pengawal sekaligus sahabatnya, ingat perseteruannya dengan bapak mertua yang memang sudah tidak akur sejak awal, dan ingat tentang janin yang dikandung putri mahkota. Lee Yul pun mencari tahu siapa yang ditugaskan Pak Menteri untuk membunuhnya kala ritual hujan. Belakangan diketahui bahwa pembunuhnya adalah kakak dari kekasih hatinya, Hong Shim. Ayo coba dikasih judul ala sinetron lokal: Ayah Anakku Ternyata Adalah Kakak Kekasihku. Galau laah Lee Yul mau ambil keputusan buat menghukum kakaknya Hong Shim. Selain menuntaskan dendamnya dengan Pak Menteri, Lee Yul juga fokus bawa Hong Shim ke istana.
Jung Je Yeon: orang kepercayaan Seja | Kim So Hye: putri mahkota | Meo Yeon: kakaknya Hong Shim |
Oh iya, ketika Lee Yul hidup sebagai commoner dia temenan sama gubernur desa bernama Jung Je Yoon (Kim Sun Ho) yang kemudian juga banyak membantu Lee Yul dalam membalaskan dendamnya pada Pak Menteri. Puncak dari prahara rumah tangga Lee Yul dengan sang mertua digarap di dua episode terakhir hingga menurut saya, padet banget materi berjejal di dua episode terakhir. Ada Lee Yul yang mulai mendapatkan kembali ingatannya, peperangan dengan suku Jurchen (iyaaa....tiba-tiba ada perang sama Jurchen, aigoo), kisah cinta yang menyedihkan, dan kembali lagi ke humor receh warga desa Songjoo, semuanya rame-rame muncul di episode 15-16. Gemez aku tu....
Layak ditonton nggak nih?
Menurut aku pribadi, konflik drama ini tuh yaa standar laah, nggak ada yang awesome banget gitu hehe. Nggak bikin susah move on juga, kecuali tingkah kocaknya Won Deuk. Tapi yaa, menarik untuk diikuti seenggaknya hingga tengah-tengah drama, karena menjelang akhir drama entah kenapa saya jenuh banget nontonnya sampe berhari-hari baru kelar. Jujur, menurut saya 100 Days My Prince kurang greget di akhir hiks. Sorry to say, but this is my honest review according to my poing of view.
Meskipun begitu, sinematografi drama ini nggak bakalan mengecewakan. Meskipun ceritanya macam sinetron Ind*s*ar, tapi alhamdulillah nggak ada tuh acara naik naga, atau mayat masuk ke gilingan semen. Penyiksaan era Joseon, tapi nggak gitu-gitu banget juga. Malah banyak scene yang menunjukkan cantiknya bumi Daehan Minguk. Kemampuan akting Do Kyungsoo juga sangat patut diapresiasi didukung dengan suara doi kalau ngomong yang enak didengar, you REALLY did a great job, Kyungsoo. Ayo, mana yang ngebias Kyungsoo? You're so lucky to stan a super talented namja. Oh iya, untuk ukuran sebuah sageuk drama yang biasanya minim kontak fisik, 100 Days My Prince menyajikan kiss yang nggak cuma sekali hahaha. Jadi untuk fans-nya Kyusngsoo mohon bersiap untuk adegan-adegan kisseu-nya Kyungsoo di drama ini dan di drama-drama atau film-film selanjutnya ya hahaha.
Selain sinematografi, yang yang bikin menarik, bikin saya bertahan nonton, dan penasaran malah second couple-nya (as always, the charm of second couple) saya terharu sama kisah cinta kakaknya Hong Shim yang bernama Meo Yoon dengan putri mahkota So Hye. Meski nggak lebih terharu kalo dibanding lihat nasibnya Hyung Sik di Hwarang, atau Jisoo di...dimana-mana hahaha.
Selain sinematografi, yang yang bikin menarik, bikin saya bertahan nonton, dan penasaran malah second couple-nya (as always, the charm of second couple) saya terharu sama kisah cinta kakaknya Hong Shim yang bernama Meo Yoon dengan putri mahkota So Hye. Meski nggak lebih terharu kalo dibanding lihat nasibnya Hyung Sik di Hwarang, atau Jisoo di...dimana-mana hahaha.
Second couple syndrome presented by So Hye and Meo Yoon (sumber gambar) |
Well, tapi selera orang beda-beda sih ya, bisa jadi apa yang saya anggap kurang greget adalah drama favorit kalian. Saya pun mengapresiasi itu, nggak apa-apa. Perbedaan itu wajar kok, asal jangan memicu war aja haha. Saya nggak bilang drama ini jelek lho ya, buktinya saya tetep nonton aja gitu sampe akhir hehe. Cumaa yaa...endingnya kurang greget.
PAra warga Desa Songjoo yang menambah gurih cerita. |
Oh iya, drama ini berhasil meraih rating tertinggi 15,17% di episode terakhirnya. Terus, para pemain yang di awal sempet nazar mau joget pake lagunya EXO kalo dramanya tembus rating 10% beneran menepati janjinya. Channel YouTube tvN mengunggah video para pemeran 100 Days My Prince nari diiringilagu Growl-nya EXO (lihat di sini). Kyungsoo jadi instruktur tari buat temen-temennya dan kita bisa lihat bahwa Nam Ji Hyun ini ternyata bakat nari. Karena kesuksesan drama, kabarnya bakal ada hadiah liburan buat para kru dan pemeran 100 Days My Prince! Well, enjoy your holiday! You deserve it after the hardwork for creating good content! Thank you :D
No comments: